Jumat, 05 Juni 2009

Kesan Perkuliahan Filsafat

Perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika yang di ampu oleh Dr. Marsigit MA. di kelas Pendidikan Matematika Reguler Angkatan 2006 tiap hari Senin jam 07.00 sudah hampir selesai. Perkuliahan ini berbeda dari perkuliahan pada umumnya. Bapak Marsigit tidak menjelaskan semua materi pada waktu kuliah. Sehingga perkuliahan ini melatih mahasiswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar filsafat pendidikan matematika. Karena beliau lebih banyak memberikan pelajaran melalui elegi-elegi sebagai sarana mengkomunikasikan filsafat pendidikan matematika kepada mahasiswa secara tidak langsung. Elegi-elegi tersebut dipostkan melalui blog beliau yaitu: http//www.pbmmatmarsigit.blogspot.com dan http//www.powermatematics.blogspot.com

Dalam blog tersebut ada sekitar 76 Elegi serta ada informasi lain yang terkait dengan Pendidikan Matematika. Bahasa yang dipakai dalam elegi adalah bahasa analog, jadi berbeda dengan bahasa sehari-hari yang kita gunakan. Jadi kita harus benar-benar memahaminya. Kalau kita tidak benar-benar memahami dan hanya mengambil sepenggal-sepengal saja, dapat menyebabkan kita salah persepsi. Oleh karena itu kita tidak boleh mengambil kesimpulan sendiri. Kalau ada yang tidak jelas, mahasiswa dapat memberikan pertanyaan atau komentar melalui blog atau langsung pada saat perkuliahan. Karena pertanyaan-pertanyaan mahasiswa akan dinilai lebih oleh beliau. Karena semakin kita banyak bertanya, semakin banyak pula ilmu yang kita peroleh. Karena sebenar-benarnya ilmu adalah pertanyaan-pertanyaan kita. Sedangkan selama perkuliahan di kelas beliau hanya menerima pertanyaan dan memberi beberapa penegasan terkait dengan materi perkuliahan. Mahasiswa juga dapat mengepostkan tugas filsafat melalui blog yang sudah dibuat oleh masing-masing mahasiswa termasuk di dalamnya tugas membuat elegi terkait dengan pendidikan matematika.

Filsafat merupakan pemikiran para filsuf, maka dalam perkuliahan juga banyak dipelajari perkembangan pemikiran para filsuf dari zaman yunani kuno sampai zaman kontemporer. Baik dijelaskan secara langsung ataupun tersirat dalam elegi-elegi. Juga dipelajari aliran-aliran yang dianut para filsuf, yang di dalamnya juga termasuk para ilmuan matematika.

Dari perkuliahan itu juga banyak hal-hal baru yang dapat dipetik. Filsafat merupakan ilmu tentang olah pikir. Dengan mengikuti perkuliahan tersebut kita dilatih untuk berfikir lebih kritis dan lebih luas. Kita tidak hanya berfikir hal-hal yang ada saja tetapi hal-hal yang mungkin ada, karena itu sebenar-benarnya objek filsafat. Selain itu kita juga dapat mengetahui bahwa banyak sekali hal-hal yang selama ini kita yakini dan kita anut hanyalah mitos belaka, dan kalau kita tidak sadar, akan merusak hati dan pikiran kita.

Kebanyakan orang cenderung menilai bahwa dengan mempelajari filsafat akan semakin menjauhkan kita dari Tuhan. Namun dalam perkuliahan ini ditegaskan bahwa dengan belajar filsafat, orang akan semakin meningkat iman dan takwanya. Hal ini terbukti dengan dipelajarinya filsafat agama, terlihat dari beberapa elegi seperti Elegi Menggapai Sang Kholik, Elegi Menggapai Sepi dan elegi lainnya. Semuanya berakhir pada hati dan Tuhan. Makna yang terkandung dari elegi tersebut menjadikan kita semakin ikhlas dalam beribadah kepada Tuhan.

Beberapa elegi juga menggambarkan bagaimana sikap kita sebagai seorang guru. Hal penting yang dapat kita ambil adalah kita tidak boleh menjadikan siswa-siswa kita sebagai objek. Tidak boleh bersifat otoriter, menggunakan kekuasaan kita sebagai guru serta menerapkan metode yang bersifat teacher center. Metode yang kita gunakan harus memberdayakan siswa, memberi kebebasan pada siswa untuk berbicara dan beraktifitas karena sebenar-benarnya pelajaran adalah milik siswa. Sedangkan guru hanyalah sebagai fasilitator dan motivator. Banyak hal yang dapat kita pelajari dari perkuliahan filsafat pendidikan matematika. Teutama hikmah yang kita petik dari elegi-elegi yang tentu sangat berguna bagi kehidupan kita, asal kita benar-benar mau memahami dan menggunakanya sesuai dengan ruang dan waktu.

Terakhir, hanya ucapan terimakasih yang dapat saya haturkan kepada dosen saya, Dr Marsigit MA., atas semua ilmu yang telah beliau berikan kepada kami para mahasiswa. Terutama atas semua elegi-elegi yang sengaja dibuat seiring dengan perkuliahan filsafat pendidikan matematika, sehingga kami merasa istimewa. Mungkin semua yang sudah bapak berikan kepada kami tidak bisa di dapatkan oleh orang lain. Semoga apa yang telah bapak berikan kepada kami, dapat kami manfaatkan. Dan semoga kami dapat menjalankan semua pesan dan pelajaran dari bapak. Amin.

Rabu, 13 Mei 2009

Elegi Perbincangan Bidang Datar

Pak Tua :
Ada apa gerangan kalian terlihat tak bersahabat wahai lingkaran dan persegi panjang? Seharusnya kalian berbincang-bincang tentang diri kalian. Kalian sama-sama bangun datar yang seharusnya bersahabat.

Lngkaran:
Qu tidak suka dengan sikap persegi panjang yang selalu mengungkit-ungkit kekuranganku dan meninggi-ninggikan kelebihannya. Dia bilang kalau aku orang yang aneh, makhluk yang tidak punya pendirian. Jika aku dilihat dari sudut pandang manapun
aku tetap sama, tidak ada perubahanya. Mau di putar atau di bolak balikpun akan tetap seperti itu, dan tidak berubah. Sedangkan dia menganggap dirinya istimewa, dia dapat berupah-ubah bentuknya jika dibalik atau diputar.

Persegi panjang:
Qu juga tidak suka dengan sikap lingkaran yang selalu mengungkit-ungkit kekuranganku dan meninggi-ninggikan kelebihannya. Dia bilang kalau aku orang yang
tidak istimewa, aku hanyalah makhluk yang dianggapnya kurang. Menurut dia aku hanyalah kumpulan dari sisi-sisi yang tidak ada istimewanya. Sedangkan dia menganggap dirinya istimewa, dia tidak punya sisi tapi dia adalah kumpulan titik-titik yang berjarak sama terhadap titik tertentu.

Lingkaran:
Aku memang istimewa, aku masih punya kelebihan lain dibanding kamu?

Persegipanjang:
Apa kelebihan kamu dibanding aku?

Lingkaran:
Aku punya sifat yang tidak kamu punyai. Aku mempunyai banyak simetri lipat yang jumlahnya tak hingga. Mungkin kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sedangkan kamu hanya punya 2. Makhluk apa kamu? Makhluk yang tidak punya kelebihan dan tidak berguna.

Persegipanjang:
Aku makluk istimewa, aku masih punya kelebihan dibanding kamu?

Lingkaran:
Apa kelebihan kamu dibanding aku?

Persegi Panjang:
Aku punya sifat yang tidak kamu punyai. Aku punya sisi-sisi yang berhadapan dan mereka saling sejajar. Aku juga punya diagonal-diagonal yang saling tegak lurus. Aku yakin kamu tidak punyai semua itu. Makhluk apa kamu? Makhluk yang tidak punya kelebihan dan tidak berguna.

Pak Tua :
Stop... Stop...
Sampai kapan kalian akan bersikap seperti itu? Yang selalu mengungkit-ungkit kekurangan makhluk lain dan meninggi-ninggikan kelebihan diri sendiri.
Kalian sama makhluk yang tidak bisa mensyukuri apa yang kalian punya. Seharusnya kalian dapat saling melengkapi kelurangan masing-masing dan menciptakan hal yang lebih berguna.

Lingkaran dan Persegi Panjang:
Apa yang dapat kami lakukan bersama-sama, kalau kita jauh berbeda?


Pak Tua :
Bersatulah kalian berguna, buatlah sebuah bangun ruang yang lebih berguna.

Lingkaran dan Persegi Panjang:
Bangun ruang apa?

Pak Tua :
Buatlah sebuah bangun ruang yang disebut tabung.

Lingkaran dan Persegi Panjang:
Terimakasih Pak Tua, Kami sadar kami telah khilaf. Kami berjanji tidak akan mengungkit-ungkit kekurangan makhluk lain dan meninggi-ninggikan kelebihan diri sendiri. kami juga akan saling melengkapi kelurangan masing-masing dan menciptakan hal yang lebih berguna.

Pak Tua :
Bagus... Bagus... semoga usaha kalian dapat diikuti makhluk-makhluk lain di dunia ini.
Amin....






Rabu, 06 Mei 2009

Sejarah Pemikiran Para Filsuf

Sejarah perkembangan filsafat dapat dibagi menjadi 4 zaman yaitu: filsafat Zaman kuno, filsafat abad pertengahan, filsafat modern, dan filsafat kontemporer.

  1. Filsafat Zaman Kuno (650 SM – 1399 M)

Zaman yunani kuno dapat dibagi menjadi 5 periode yaitu:

1. Permulaan Filsafat Barat di Yunani Kuno (650 SM – 600 SM)

Tokoh-tokoh :

Thales (624 SM – 546 SM)

Dia berpendapat bahwa segala sesuatu itu berasal dari air.

a) Anaximander (611 SM – 547 SM)

Dia berpendapat sumber dari segala sesuatu itu adalah yang tak terbatas.

b) Anaximenes (599 SM – 524 SM)

Dia berpendapat bahwa segala sesuatu itu berasal dari udara.

c) Heraclitus of Ephesus (540 SM – 460 SM)

Dia berpendapat bahwa segala sesuatu itu berasal dari api.

d) Pythagoras

Ia adalah seorang filsuf alam. Dia juga dikenal sebagai matematiawan.

2. Zaman Keemasan Yunani (480 SM – 399 SM)

Zaman ini filsafat berkembang dengan baik. Beberapa kaum yang mengajarkan pengetahuan menandai zaman keemasan Yunani.

Para filsuf pada Zaman ini adalah filsuf alam dan filsuf metafisika.

Beberapa kaum yang muncul pada periode ini antaralain:

a) The Eleatic School (550 SM)

· Xenophanes of Colophon

· Parmenides of Elea

· Zeno of Elea

b) The pluralis (500 SM)

· Empedocles (490 SM – 430 SM)

Menurutnya, materi terdiri atas 4 unsur dasar yang ia sebut sebagai akar, yaitu air, tanah, udara, dan api. Lalu ia tambahkan satu unsur lagi, yaitu cinta.

· Anaxagoras (500 SM – 428 SM)

c) The atomis (450 SM)

· Democritus (460 SM – 370 SM)

· Leucippus

d) The Sophists (400 SM)

· Protagoras

· Gorgias

3. Zaman Keruntuhan Kerajaan Yunani dan Zaman Helinitis

Pada Zaman ini berkembang kebudayaan transnasional yang disebut kebudayaan hellinistis. Pada Zaman ini filsafat berkembang dengan baik. Tokoh-tokohnya:

· Socrates (470 SM – 399 SM)

· Plato (428 SM – 347 SM)

· Aristotle (384 SM – 322 SM)

Beberapa tokoh yang termasuk dalam periode etik adalah:

a) Stoicism

· Zeno (336 SM – 264 SM)

b) Epicureanism

· Epicurus (342 SM – 270 SM)

c) Skepticisma

· Pyrrho of Elis (365 SM – 275 SM)

d) Eclecticism

· Antiochus.

Tokoh-tokoh dalam bidang ilmu pengetahuan antara lain:

· Euclid (300 SM)

· Archimedes (287 SM – 212 SM)

· Appollonius (260 SM – 200 SM)

· Ptolemy

4. Zaman Kerajaan Romawi (146 SM – 192 M)

Tokohnya:

a) The Judaic – Alexandria School

· Philo dari Alexandria (30 SM – 50 M)

b) The Neo – Pythagorean School

· Apollonius of Tiana

c) The Neo – Platonik School

· Ammonius Saccas

· Plotinus

· St. Augustine Erigena

5. Zaman Kegelapan (566 M – 1095 M)

Pada zaman ini berkembang filsafat skolastik.

Tokohnya:

· John Scotus Erigena

· St. Peter Damian (1007 M – 1072 M)

· St. Bernard of Clairvaux (1091 M – 1153 M).

  1. Filsafat Abad Pertengahan (815 M – 1600 M)

Abad ini ditandai dengan tampilnya para teolog di bidang ilmu pengetahuan. Pada abad ini juga didominasi oleh agama Kristen.

Tokohnya antara lain:

· Albert Magnus (1193 M – 1280 M)

· Roger Bacon (1214 M – 1249 M)

· St. Bonaventure (1221 M – 1274 M)

· St. Thomas Aquinas (1225 M – 1274 M)

· John Duns Scotus

· William of Ockham (1249 M)

· St. Anselm (1033 M – 1109 M)

· Peter Abelard (1079 M – 1142 M

· John of Salisbury (1110 M – 1182 M)

Setelah dimana dogma-dogma agama mendominasi, kemudian muncullah Zaman Renaissance (1304 M – 1576 M) dan Zaman Reformasi (1517 M – 1564 M). Zaman ini ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Tokohnya antara lain:

· Master Eckhart (1260 M – 1327 M)

· Niccolo Machiavelli (1469 M – 1527 M

· Nicholas of Cusa (1401 M – 1464 M)

· Bernardio Telesio (1509 M – 1588 M),

· Giorano Bruno (1548 M – 1600 M)

· Tommaso Campanelia (1568 M – 1639 M).

  1. Filsafat Modern dan Filsafat Kontemporer

Zaman modern ditandai dengan penemuan dibidang ilmiah sedangkan pada zaman kontemporer ditandai dendan munculya teknologi-teknologi canggih. Pada zaman ini jga bermunculan banyak aliran:

1) EMPIRICISM

· Francis Bacon (1561-1626)

· Thomas Hobbes (1588-1679)

· John Locke (1632-1704)

· Isaac Newton (1642-1727)

· George Berkeley (1685-1753)

· David Hume (1711-1776)

2) RATIONALISM

· Rene Descartes (1596-1650)

· Benedict Spinoza (1632-1677)

· Nicholas de Malebranche (1538-1715)

· Blaise Pascal (1623-1662)

· Gottfried W. von Leibnitz (1646-1716)

3) THE ENLIGHTENMENT

· Baron de Montesquieu (1689-1775)

· Jean Jacques Rousseau (1712-1778)

· Voltaire (1694-1778)

4) KANTIAN CRITICISM

· Immanuel Kant (1724-1804)

5) IDEALISM

· Johann Fichte (1762-1814)

· Friedrich W. von Schelling(1775-1854)

· Friedrich Schleiermacher(1768-1834)

· Georg Hegel (1779-1831)

· Johann Herbart (1776-1841)

· Arthur Schopenhauer(1788-1860)

· Rudolph Herman Lotze(1817-1881)

· Gustav Theodor Fechner(1801-1887)

6) POSITIVISM

· FRENCH
August Comte (1798-1857)

· GERMAN
Ludwig Fauerbach (1804-1872)
Karl Marx (1818-1883)
Friedrich Engels (1820-1895)

7) UTILITARIANISM

· Jeremy Bentham (1748-1832)

· James Mill (1773-1836)

· John Stuart Mill (1806-1873)

· Friedrich Nietzsche (1844-1900)

8) CRITICAL IDEALISM

· Wilhelm Windelband (1848-1915)

· Henrich Richert (1863-1936)

· Wilhelm Dilthey (1833-1912)

· Rudolph Eucken (1846-1926)

9) GERMAN PSYCHOLOGISM

· Wilhelm Wundt (1832-1920)

10) AMERICAN IDEALISM

· Josiah Royce (1855-1916)

· Bordon Parker Bowne(1847-1910)

11) THE NEW IDEALISM

· Thomas Hill Green (1836-1882)

· Francis Herbert Bradley(1846-1924)

· Bernard Bosanquet (1848-1923)

· Benedetto Croce (1866-1952)

· Giovanni Gentile (1875-1944)

12) PRAGMATICISM

· Charles Sander Peirce

· (1839-1914)

13) EVOLUTIONISM

· Charles Darwin (1809-1882)

· Herbert Spencer (1820-1903)

· Ernst Haeckel (1834-1919)

14) PRAGMATISM

· William James (1842-1910)

· John Dewey (1859-1952)

15) PSYCHOANALYSIS

· Sigmund Freud (1856-1939)

16) NEO-POSITIVISM

· Moritz Schlick (1882-1936)

· Ernst Mach (1838-1016)

· Rudolf Carnap (1891-1970)

· Ludwig Wittgenstein(1889-1951)

· John Wisdom (1904-1993)

· Willard Van Orman Quine (1908-2000)

· Max Black (1909-1988)

· Alfred J. Ayer (1910-1989)

17) EXISTENTIALISM

· Soren Kierkegaard (1813-1855)

· Karl Barth (1886-1968)

· Martin Heidegger (1889-1976)

· Karl Jaspers (1883-1969)

· Gabriel Marcel (1889-1973)

· Jean Paul Sartre (1906-1980)

18) INTUITIONISM

· Henri Bergson (1859-1941)

19) PHENOMENOLOGY

· Edmund Husserl (1859-1938)

· Maurice Merleau-Ponty (1908-1961)

20) NEO-REALISM

· Franz Bretano (1838-1917)

· Alexius Meinong (1853-1920)

· Edmund Husserl (1859-1938)

· S. Alexander (1859-1938)

· Alfred North Whitehead(1861-1947)

· Bertrand Russell (1872-1970)

· George Santayana (1863-1952)

· G.E. Moore (1873-1958)

21) THE FRANKFURT SCHOOL

· Herbert Marcuse (1898-1979)

· Theodor Adorno (1903-1969)

· Erich Fromm (1900-1980)

· Jurgen Habermas (1929- )

22) CRITICAL RATIONALISM

· Karl Popper (1902-1994)

23) PHILOSOPHICAL HERMENEUTICS

· Hans-Georg

· Gadamer (1900- )

24) NEO-PRAGMATISM

· Richard Rorty (1931- )

25) OBJECTIVISM

· Ayn Rand (1905-1982)

· Nathaniel Branden (1930- )

· Gyorgy Lukacs (1885-1971)

· Antonio Gramsci (1891-1937)

· Ferdinand de Saussure (1857-1913)

· Claude Levi-Strauss (1908- )

· Michel Foucault (1926-1984)

· Jacques Derrida (1930- )

26) THE REVIVAL OF CLASSICAL REALISM

· Jacques Maritain (1882-1973)

· Mortimer Adler (1902-2001)

· John Wild (1902-1972)

· Jonathan Dolhenty (1938- )